Situs tentang Seputaran Dunia dan Markas Hacker Indonesia

Selamat Datang

Indonesian Time

Kamis, 23 Februari 2012

Panglima AS :" Terlalu Dini Serang Iran"


Panglima Tentara Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey


Washington - Panglima tentara Amerika Serikat dalam wawancara untuk ditayangkan pada Minggu menyatakan percaya bahwa terlalu dini mengambil tindakan tentara terhadap Iran untuk menanggapi kegiatan nuklirnya.

Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan, kepada acara "Fareed Zakaria GPS" jaringan berita CNN juga menyatakan hukuman ekonomi harus diberi kesempatan dan Amerika Serikat serta sekutunya harus lebih siap untuk pilihan tentara.

"Saya pikir masih terlalu dini memutuskan pilihan ketentaraan," kata Dempsey, menurut kutipan dari wawancara itu, yang disiarkan CNN yang dilansir AFP.

"Saya pikir hukuman ekonomi dan kerjasama antarbangsa, yang kami sudah capai sekitar hukuman itu mulai berpengaruh," tambahnya.

Dalam beberapa pekan belakangan, ada dugaan bahwa Israel semakin dekat dengan serangan mendahului atas sarana nuklir Iran, namun Israel membantah mencapai keputusan seperti itu.

Ketegangan Iran dengan Israel juga meningkat dengan kapal perang Iran memasuki laut Tengah melalui terusan Suez untuk menunjukkan kekuatan, yang Israel katakan akan pantau ketat.

Amerika Serikat, negara Barat lain dan Israel percaya bahwa Iran berusaha membuat bom nuklir, namun Teheran membantah tuduhan itu, bersikeras kegiatan atomnya murni untuk tujuan damai.

Iran pada pekan lalu menyatakan siap melanjutkan pembicaraan -yang mandek- bagi upaya nuklirnya, mendorong sambutan berhati-hati dari Amerika Serikat dan Eropa Bersatu.

Dempsey menyatakan yakin diplomasi berpengaruh dan menyarankan bahwa jika Barat memilih penyelesaian ketentaraan, persiapannya harus lebih baik.

"Maksud saya, pada dasarnya, kita harus siap," katanya, "Itu mencakup, sebagian besar, pada saat ini, siap membela diri."

Ketika ditanya apakah pemimpin Iran bertindak nalar, ia mengatakan, "Kami berpendapat bahwa penguasa Iran adalah tokoh bernalar."

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Minggu menyatakan Israel tidak bijaksana bila menyerang Iran atas sengketa kegiatan nuklirnya, dengan mengatakan jalur diplomatik harus diberi kesempatan untuk berhasil.

Saat berbicara setelah serangan terhadap diplomat Israel, yang dinyatakan dilakukan petugas Teheran, Hague mengatakan Republik Islam itu meningkatkan kesediaannya merenungkan kegiatan "tak sahnya" di bagian lain dunia.

Tapi, kepada televisi jaringan berita Inggris BBC, ia mengatakan, "Saya pikir, hal tidak bijak saat ini bagi Israel adalah melancarkan serangan terhadap Iran."

"Saya pikir Israel, seperti orang lain di dunia, harus memberi kesempatan kepada pendekatan kami, hubungan ekonomi sangat keras dan tekanan diplomatik serta kesiapan berunding dengan Iran," katanya.

Hague menyatakan, Israel tidak berbagi rencana tersebut dengan Inggris. Ia menekankan, "Kami bukan bagian dari rencana menyerang Iran."

"Kami tidak menyingkirkan berbagai pilihan, tapi pendekatan kami 100 persen diplomatik dan ekonomi untuk membawa Iran ke meja perundingan," katanya.

"Mereka dalam beberapa hari belakangan menunjukkan kesiapan berunding," kata Hague.

Ketegangan Israel dengan Iran kian berkobar sesudah pemboman di New Delhi, Tbilisi dan Bangkok pada pekan lalu, namun Iran dengan marah menolak tuduhan berada di balik tindakan "teroris" itu.

Hague menolak menuding pelaku serangan itu, tapi menyatakan Iran "jelas" terlibat dalam kegiatan gelap di luar negeri, dengan menambahkan, "Ini bagian dari bahaya, yang Iran sajikan ke seluruh dunia." (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"